Virus Komputer Oleh Negara

2 Jun

Keamanan sistem komputer semakin pelik dengan kembali ditemukannya virus komputer Flame. Virus tersebut berukuran cukup besar tapi kompleks dan senyap. Meskipun ukurannya sekitar 20 MB, untuk jaman sekarang termasuk ukuran kecil. Mengingat betapa besarnyanya ukuran media penyimpanan portabel saat ini seperti USB flashdisk dan harddisk eksternal selain kecepatan transfer data baik sesama perangkat keras dan jaringan sistem. Sejumlah analis keamanan memaparkan bahwa algoritma virus Flame jauh lebih rumit dibanding dua virus canggih yang ditemukannya sebelumnya yakni Duqu yang memiliki pola serupa yakni aktivitas mata-mata atau intelijen. Algoritma yang rumit menunjukkan virus tersebut dibuat dalam suatu proyek yang berbiaya mahal dan memakan waktu yang tidak singkat. Dengan kata lain dibuat oleh negara atau perusahaan skala besar. Menurut dari kejadian virus Stuxnet, sejumlah analisis menduga virus seperti Duqu dan Flame didesain oleh pembuat yang sama yakni Israel.

Virus Stuxnet sendiri mulai dideteksi pada Juni 2010 yang menyasar pada instalasi nuklir Iran dengan sasaran spesifik mesin-mesin yang menggunakan perangkat lunak SCADA Jerman. Iran mengakui adanya sejumlah kerusakan mesin SCADA akibat virus Stuxnet. Virus Duqu memiliki algoritma yang mirip virus Stuxnet namun lebih bersifat mengumpulkan data intelijen dibanding menyerang atau melumpuhkan suatu sistem dengan menyadap data-data sensitif. Virus buatan Israel lebih bertujuan untuk menghadapi ancaman keamanan dari seterunya yakni Iran. Berbeda dengan pola hacking yang dilakukan RRC yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data penting pengembangan teknologi persenjataan dan intelijen ekonomi. AS memiliki pola hacking internet yang menyadap data dan komunikasi jaringan yang dituduhnya berkaitan dengan terorisme. Kejadian ini juga dilakukan Rusia saat tengah berperang dengan Georgia. Serbuan spam yang mengandung virus melanda jaringan komputer Georgia dimana menurut sejumlah analisis bahwa virus tersebut dikendalikan server-server yang berbasis di Rusia. Berdasar pengalaman, perang cyber dampaknya bersifat collateral. Tidak saja berdampak pada negara yang dituju tapi juga meluas ke negara yang tidak tersangkut-paut. Ada pepatah “dua gajah bertarung, pelanduk mati di tengah-tengah”. Semoga Indonesia bukan pelanduknya.

Satu Tanggapan to “Virus Komputer Oleh Negara”

  1. ipoer 13 Juni 2012 pada 9:14 AM #

    hahaha mudah2an indonesia baik2 saja.. 😀

Tinggalkan komentar